Total Tayangan Halaman

Sabtu, 27 Februari 2016

Contoh isi Laporan Hasil Observasi

Hai kawan ketemu lagi dengan saya, sekarang saya akan mengulas tentang contoh isi laporan hasil observasi yang pernah saya dan teman saya lakukan. Jadi jika ingin mengcopy isi laporan ini tolong cantumkan sumbernya karena saya buat sendiri loh...ok?



 
MEMBUAT KERAJINAN LIMBAH TEKSTIL KESET

Tempat usaha yang kami datangi untuk observasi kerajinan limbah tekstil yaitu di Desa Burujul Wetan Kecamatan Jatiwangi tempat usaha pembuatan limbah tekstil keset. Keset ini terbuat dari bahan kaos. Pemiliknya bernama bapak Ucu Sudarman biasanya orang-orang sekitar memanggilnya dengan sebutan Apa Encu. Selain usaha untuk membuat kerajinan keset, Beliaupun mempunyai usaha lainnya yaitu merias pengantin. Usaha pembuatan keset hanya sebagai pekerjaan sampingannya. Walaupun begitu usahanya sudah dikenal oleh orang-orang disekitarnya,dan juga dikenal diluar Pulau Jawa. Usahanya ini, Beliau lakukan sendiri karena tidak ada mesin canggih yang bisa mempercepat pekerjaanya yang harus dibuat dengan manual saja. Keset ini dijual dengan harga Rp 30.000,00 untuk ukuran yang kecil dan untuk ukuran yang besar dengan harga Rp 60.000,00.
Ø    Sejarah pembuatan keset
Sejarah awal pembuatan keset yaitu dengan memanfaatkan limbah kain seperti bahan dari kaos. Yang berasal dari sisa-sisa bahan yang tidak terpakai ditempatnya bekerja dulu di perusahaan Pabrik Gula. Kemudian diolah menjadi kerajinan yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-harinya. Waktu pertama kali, Beliau membuat hiasan keranjang yang dibuat dari karton, jinjingan,bisa juga dibuat gantungan foto ,buat tutup air, dari kain perca. Sampai akhirnya membuat keset karena dominan yang dibutuhkan oleh masyarakat yaitu keset. Beliau memulai usahanya itu sejak tahun 1985 hingga sampai sekarang ini.

Ø     Pemasaran keset
Pemasaran keset dilakukan hanya dengan memenuhi pesanan saja. Tempat dipasarkannya sampai ke Kalimantan seperti di Samarinda, Banjarbaru, Banjarmasin. Terus untuk di Sulawesi seperti ke Gorontalo, Makasar. Untuk di Sumatra seperti ke Aceh, Jambi, Palembang, Lampung. Untuk di dalam Jawa seperti Jakarta, Bogor, Surabaya, Yogjakarta, Pekalongan.Pemasaran keset ini dilakukan melalui kiriman. Cara dilakukan untuk yang ada di Kalimantan, banyak orang yang transmigrasi lalu pulang ke Burujul membawa keset tersebut. Dan untuk yang menengahnya ada orang yang kerja di Kalimantan pulang ke Burujul senang keset kemudian membawa keset ke Kalimantan. Lalu, dilihat-lihat oleh orang yang kerja di kantornya senang keset menanyakan kesetnya dari mana?. Kemudian, menelpon dan akhirnya pesan keset yang ada di Burujul ini, selanjutnya dikirim ke Kalimantan. Untuk yang di Sumatra juga tadinya ada keluarga yang pulang kampung ke Burujul senang keset ini lalu membawa keset ke Sumatra. Dan orang-orang yang di Sumatera senang sampai akhirnya memesan keset tersebut.


Ø      Bahan-bahan dan alat membuat keset :

v  Bahan limbah dari kaos.
v  Karung goni seperti karung gula dan karung terigu.
v  Karton panjangnya 20 cm untuk cetakan pengeratan kain.
v  Tusukan yang dibuat dari paku dibungkus supaya jika ditekan tidak sakit.

Ø       Cara pembuatan keset :

v  Siapkan bahan dan alat yang diperlukan.
v  Buat pola berbentuk oval pada karton yang ukurannya 20 cm.
v  Lalu, potong dan gunting kain sesuai pola yang tadi dibuat.
v  Kemudian, potong dan gunting karung goni atau seperti karung terigu dibagi menjadi 2 jika pesannya kecil. Jika pesannya besar maka tidak perlu digunting. Atau sesuai ukuran yang diinginkan. 
v  Setelah itu, pinggir-pinggir karung dijahit dilampiri dengan kain supaya memperindah dan menutup karung tersebut.
v  Lalu, buat jarak antara pinggir-pinggir yang dijahit tadi dengan motif yang akan dibuat. Jaraknya sekitar 5 cm. Usahakan untuk pinggir-pinggirnya diberi warna gelap.
v  Selanjutnya, buat motif sesuai keinginan pada karung tersebut. Seperti motif bunga, binatang, huruf, dan lainnya.Usahakan membuat motifnya di karung yang polos agar memudahkan membuat motifnya. Dan juga, diusahakan ditulis warna-warnanya apa saja yang akan ada pada motif tersebut.
v  Lalu, usahakan menentukan perpaduan warna yang disesuaikan dengan motif yang akan dibuat agar terlihat matching atau serasi.
v  Setelah itu, penusukannya dimulai dari motif yang berada ditengah. Cara menusuknya dengan tangan kiri dibawah dan  tangan kanan diatas lalu tusukan pada bagian ujungnya lalu tarik kainnya setengah oleh tangan kiri dan tusukkan lagi kainnya, tarik dengan tangan  kanan. Kemudian, tarik kain tersebut dengan keras supaya terasa kencang lalu sesuaikan dengan motif yang dibuat. Begitupun seterusnya hingga selesai menjadi keset.

Keuntungan yang diperoleh dari usaha membuat keset ini sebesar Rp 22.500,00 per 1 keset. Dalam proses pembuatan keset ini dibutuhkan waktu sekitar 1 hari setengah untuk 1 keset. Beliau berkeinginan untuk mengembangkan usahanya ini jika mesinnya sudah ada supaya dapat mempermudah dan mempercepat pembuatan keset ini.

       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar