MEMBUAT
KERAJINAN LIMBAH TEKSTIL KESET
Tempat
usaha yang kami datangi untuk observasi kerajinan limbah tekstil yaitu di Desa
Burujul Wetan Kecamatan Jatiwangi tempat usaha pembuatan limbah tekstil keset.
Keset ini terbuat dari bahan kaos. Pemiliknya bernama bapak Ucu Sudarman
biasanya orang-orang sekitar memanggilnya dengan sebutan Apa Encu. Selain usaha
untuk membuat kerajinan keset, Beliaupun mempunyai usaha lainnya yaitu merias
pengantin. Usaha pembuatan keset hanya sebagai pekerjaan sampingannya. Walaupun
begitu usahanya sudah dikenal oleh orang-orang disekitarnya,dan juga dikenal
diluar Pulau Jawa. Usahanya ini, Beliau lakukan sendiri karena tidak ada mesin canggih
yang bisa mempercepat pekerjaanya yang harus dibuat dengan manual saja. Keset
ini dijual dengan harga Rp 30.000,00 untuk ukuran yang kecil dan untuk ukuran
yang besar dengan harga Rp 60.000,00.
Ø Sejarah pembuatan keset
Sejarah awal pembuatan keset yaitu
dengan memanfaatkan limbah kain seperti bahan dari kaos. Yang berasal dari
sisa-sisa bahan yang tidak terpakai ditempatnya bekerja dulu di perusahaan
Pabrik Gula. Kemudian diolah menjadi kerajinan yang bermanfaat dalam kehidupan
sehari-harinya. Waktu pertama kali, Beliau membuat hiasan keranjang yang dibuat
dari karton, jinjingan,bisa juga dibuat gantungan foto ,buat tutup air, dari
kain perca. Sampai akhirnya membuat keset karena dominan yang dibutuhkan oleh
masyarakat yaitu keset. Beliau memulai usahanya itu sejak tahun 1985 hingga
sampai sekarang ini.
Ø Pemasaran keset
Pemasaran keset dilakukan hanya dengan
memenuhi pesanan saja. Tempat dipasarkannya sampai ke Kalimantan seperti di
Samarinda, Banjarbaru, Banjarmasin. Terus untuk di Sulawesi seperti ke
Gorontalo, Makasar. Untuk di Sumatra seperti ke Aceh, Jambi, Palembang, Lampung.
Untuk di dalam Jawa seperti Jakarta, Bogor, Surabaya, Yogjakarta, Pekalongan.Pemasaran
keset ini dilakukan melalui kiriman. Cara dilakukan untuk yang ada di
Kalimantan, banyak orang yang transmigrasi lalu pulang ke Burujul membawa keset
tersebut. Dan untuk yang menengahnya ada orang yang kerja di Kalimantan pulang
ke Burujul senang keset kemudian membawa keset ke Kalimantan. Lalu,
dilihat-lihat oleh orang yang kerja di kantornya senang keset menanyakan
kesetnya dari mana?. Kemudian, menelpon dan akhirnya pesan keset yang ada di
Burujul ini, selanjutnya dikirim ke Kalimantan. Untuk yang di Sumatra juga
tadinya ada keluarga yang pulang kampung ke Burujul senang keset ini lalu
membawa keset ke Sumatra. Dan orang-orang yang di Sumatera senang sampai
akhirnya memesan keset tersebut.
Ø Bahan-bahan dan alat membuat keset :
v
Bahan limbah dari kaos.
v
Karung goni seperti karung gula dan
karung terigu.
v
Karton panjangnya 20 cm untuk cetakan
pengeratan kain.
v
Tusukan yang dibuat dari paku dibungkus
supaya jika ditekan tidak sakit.
Ø
Cara pembuatan keset :
v
Siapkan bahan dan alat yang diperlukan.
v
Buat pola berbentuk oval pada karton
yang ukurannya 20 cm.
v
Lalu, potong dan gunting kain sesuai
pola yang tadi dibuat.
v
Kemudian, potong dan gunting karung goni
atau seperti karung terigu dibagi menjadi 2 jika pesannya kecil. Jika pesannya
besar maka tidak perlu digunting. Atau sesuai ukuran yang diinginkan.
v
Setelah itu, pinggir-pinggir karung dijahit
dilampiri dengan kain supaya memperindah dan menutup karung tersebut.
v
Lalu, buat jarak antara pinggir-pinggir
yang dijahit tadi dengan motif yang akan dibuat. Jaraknya sekitar 5 cm.
Usahakan untuk pinggir-pinggirnya diberi warna gelap.
v
Selanjutnya, buat motif sesuai keinginan
pada karung tersebut. Seperti motif bunga, binatang, huruf, dan lainnya.Usahakan
membuat motifnya di karung yang polos agar memudahkan membuat motifnya. Dan
juga, diusahakan ditulis warna-warnanya apa saja yang akan ada pada motif
tersebut.
v
Lalu, usahakan menentukan perpaduan
warna yang disesuaikan dengan motif yang akan dibuat agar terlihat matching
atau serasi.
v
Setelah itu, penusukannya dimulai dari
motif yang berada ditengah. Cara menusuknya dengan tangan kiri dibawah dan tangan kanan diatas lalu tusukan pada bagian
ujungnya lalu tarik kainnya setengah oleh tangan kiri dan tusukkan lagi
kainnya, tarik dengan tangan kanan.
Kemudian, tarik kain tersebut dengan keras supaya terasa kencang lalu sesuaikan
dengan motif yang dibuat. Begitupun seterusnya hingga selesai menjadi keset.
Keuntungan yang diperoleh dari
usaha membuat keset ini sebesar Rp 22.500,00 per 1 keset. Dalam proses
pembuatan keset ini dibutuhkan waktu sekitar 1 hari setengah untuk 1 keset.
Beliau berkeinginan untuk mengembangkan usahanya ini jika mesinnya sudah ada
supaya dapat mempermudah dan mempercepat pembuatan keset ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar